Sitemap

About Me — Fikri Mulyana Setiawan

4 min readNov 27, 2023

Fyuh, akhirnya cerita ini selesai. sebenarnya aku mulai menulis cerita ini sejak 2 tahun yang lalu. namun, karena terlalu sibuk dengan kuliah (sebenarnya, karena malas haha), cerita ini baru selesai sekarang. untuk kalian yang belum mengenalku, aku harap dengan cerita ini kalian dapat mengenalku. dan untuk kalian yang sudah mengenalku cukup lama, aku harap dengan cerita ini kalian dapat mengenalku lebih jauh lagi. jadi, selamat membaca!

Hai! perkenalkan, namaku Fikri, Fikri Mulyana Setiawan. sekarang aku tinggal di indonesia, tapi kedepannya aku ingin berkelana ke negara lain (atau mungkin planet lain, siapa tau). aku akan menceritakan ini lebih lanjut nanti.

Aku adalah seorang mahasiswa matematika di sebuah universitas di Indonesia. mengapa matematika? ada banyak alasan untuk hal ini, yang pasti aku cukup bahagia dengan perkuliahan ku sekarang. aku juga tidak punya masalah dalam hal akademik, buktinya pada semester pertama aku mendapatkan nilai sempurna untuk beberapa mata kuliah. aku pun mulai aktif dalam tim kompetisi matematika di jurusanku. akhir akhir ini aku juga memenangkan beberapa kompetisi matematika.

stop! hentikan imajinasimu, bung. kamu mungkin membayangkan aku sebagai seorang mahasiswa berkacamata yang suka membaca buku, iya kan? yah, aku memang suka membaca buku, tapi aku sama sekali tidak menggunakan kacamata.

sebenarnya pada saat draf artikel ini pertama kali dibuat, aku belum memakai kacamata. tapi sejak beberap minggu ke belakang aku mulai menggunakan kacamata, hehe

Sewaktu kecil aku bersekolah di SD yang tingkat kompetisi nya rendah. Dengan kata lain, bisa dibilang aku merajai posisi tertinggi nilai akademis sewaktu SD. karena hal itulah aku mulai berpikir, mungkin aku adalah anak paling cerdas di dunia. Waktu itu aku tidak bisa membayangkan ada orang yang lebih cerdas daripada aku(pemikiran seorang anak memang sederhana sekali, haha), sama seperti kita yang tidak bisa membayangkan kehidupan di akhirat. Namun seiring berjalannya waktu, aku menyadari bahwa hal itu hanyalah imajinasi saja.

Aku suka segala hal yang berkaitan dengan sains. Sejak kecil, alam selalu membuatku takjub. Ada begitu hal-hal rumit di alam yang pada dasarnya merupakan konsep sederhana. Karena itu, sejak SMP juga aku mulai tertarik pada bidang Fisika dan Rekayasa (Engineering). Aku mengetahui ketertarikanku ini ketika aku menyadari bahwa aku sering melamun ketika memainkan dan mengamati air di di dalam bak air dan mulai bereksperimen dengan berbagai posisi gayung ketika mengambil air. random sekali, bukan? haha. selain itu, aku juga pernah membuat miniatur rumah lengkap dengan instalasi listriknya ketika masih SMP.

Masa masa SMP merupakan salah satu masa paling aku syukuri karena aku bertemu dengan teman teman dan guru yang sangat suportif. Dari segi pertemanan, aku dikelilingi oleh orang-rang yang bisa dibilang “sefrekuensi” denganku. karena teman teman SMP inilah aku sering shalat dhuha di masjid sekolah di sela sela istirahat dan jam kosong, lalu dilanjutkan dengan ngobrol bebas. Mungkin karena kami berdiskusi di masjid, seringkali obrolan kami ini selalu menjurus ke obrolan tentang ibadah dan keislaman, yang akhirnya didengar oleh guru kami yang kebetulan juga rutin shalat dhuha. nama guru kami tersebut adalah pak Rahmatullah, yang juga merupakan salah satu guru matematika terbaik yang pernah kami miliki. seiring berjalannya waktu, diskusi pasca-dhuha kami ini berubah menjadi tausiyah dibawah bimbingan pak Rahmatullah yang tentunya jadi semakin menarik untuk kami ikuti. awalnya kegiatan shalat dhuha rutin ini hanya di antara kami saja, yang berjumlah sekitar 5–7 orang. namun lama kelamaan rutinitas kami ini diikuti oleh begitu banyak sekali orang, sehingga masjid yang dulunya sepi ketika jam istirahat, sekarang selalu hampir penuh karena diisi oleh siswa siswa yang shalat berjamaah. aku merasa senang karena aku pikir aku dan teman teman ku lah yang memprakarsai gerakan shalat dhuha di jam istirahat ini. kegiatan ini juga semakin ramai dengan datangnya guru guru lain untuk shalat dhuha di masjid. melihat perubahan sebesar ini, kami begitu senang sekaligus bangga. inilah salah satu alasan mengapa masa SMP menjadi masa paling membahagiakan bagi ku.

Dari segi guru, guru di SMP ku merupakan guru guru yang sangat suportif, baik guru sementara ataupun guru tetap. ada cerita menarik untuk menggambarkan betapa suportif nya guru ku ini. jadi, pernah ada suatu kejadian dimana aku mendapatkan nilai rendah untuk soal latihan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah kukerjakan. Karena aku merasa pantas untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi, aku bertanya kepada guru ku. perdebatan yang cukup sengit pun sempat terjadi antara aku dan guruku tersebut. tapi tenang, perdebatan itu tidak terjadi di depan banyak orang, jadi tidak menimbulkan kehebohan. perdebatan itupun terjadi secara sehat dan bertujuan untuk mencari kebenaran. jadi, setelah perdebatan panjang, guru ku tersebut kemudian menyadari bahwa dia telah salah dalam mengoreksi jawaban dan kemudian memperbaiki nilai ku. dan guru tersebut sama sekali tidak marah dan malah memuji ku karena telah berani mengkritik hasil koreksi nya yang salah. sejak saat itu, guru ku tersebut mulai menyadari bahwa aku termasuk siswa yang tidak bisa menerima segala sesuatu begitu saja tanpa alasan yang solid. yah, pokoknya sejak saat itu aku mendapat title sebagai “siswa yang berpikiran kritis” dari guru tersebut dan sering meminta pendapatku terhadap jawaban yang dia berikan ke siswa lain. semua support nya inilah yang membuat ku masuk ke ekskul debat di SMA.

Sekarang, inilah aku. seorang mahasiswa Matematika yang memiliki ketertarikan di Fisika namun tengah menekuni ilmu komputer. aku bercita cita untuk menjadi seorang Data Scientist dan membangun start up ku sendiri!

--

--

Fikri Mulyana Setiawan
Fikri Mulyana Setiawan

Written by Fikri Mulyana Setiawan

Programmer And Science Enthusiast . Programmer of fikrinotes.netlify.app website . Love To Work With Computer And Mechanical System

No responses yet